A. Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum ini yaitu untuk mengamati siklus hidup Drosophila sp dan
membedakan stadi telur-larva-pupa-imago.
B. Dasar
Teori
Drosophila
melanogaster seringkali dijadikan model dalam
penelitian, sebagai objek penelitian. Terdapat beberapa hal yang dapat
dijadikan alasan dijadikannya Drosophila
sebagai model dalam penelitian, antara lain: Drosophila memiliki siklus hidup
yang pendek yaitu berkisar antara 7 Sampai dengan 10 hari bergantung pada
kondisi lingkungan termasuk suhu sekitar, memiliki jumlah keturunan yang banyak
memiliki banyak variasi sifat yang diturunkan, jumlah kromosom yang sedikit (8
kromosom) sehingga memudahkan dalam pengontrolan, dan memiliki nilai
kepraktisan dan keekonomisan (Susan, 2007).
Untuk
bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-lain
tentang Drosophila maka kita perlu
mengembang biakkan serta menangani Drosophila
secara benar. Metamorfosis pada Drosophila
termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur - larva instar I - larva
instar II - larva instar III - pupa – imago. Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian
genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drosophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin
berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat
tepi sayap (costal vein) mempunyai
dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk
bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan
berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih
kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar
putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang,
berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks (Silvia, 2003).
Lalat buah (Drosophila
melanogaster) baru akan kawin setelah berumur 8 jam. Dengan demikian, hewan
betina sudah dapat bertelur keesokkan harinya. Seekor Drosophilla
melanogaster betina sanggup menghasilkan sekitar 50-75 butir telur sehari
sekitar 400-500 telur dalam 10 hari. Telur tersebut berwarna putih susu, bentuk
bulat panjang berukuran sekitar 0,5 mm2 (Wildan,
1996).
Metamorfosis pada Drosophilla
termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur - larva instar I - larva
instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase perkembangan dari telur Drosophilla
melanogaster. Setelah itu terjadi fertilisasi, yang terjadi dari daur
periode. Partama periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai
pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang
lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-henti untuk
makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur disebut
perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupadan
imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada
perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Tari, 2010).
Perkembangan
dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode.
Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada
saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24
jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut
perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa,
dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada
perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Campbell,
2002).
Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah
dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva.
Larva yang menetas ini akan menjadi 2 kali pergantian kulit sehingga periode
stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada
permukaan yang relatif kering kemudian pupa akan menetas menjadi imago
setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan (Borror,
1992).
C. Metode Praktikum
1. Alat
dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu:
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah botol kultur yang berisi
medium,tutup plastik berlubang dan karet.
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah lalat buah (Drosophila melanogaser) jantan dan
betina, medium kertas.
2.
Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini
adalah:
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini
2.
Menyediakan botol kultur yang
sudah berisi medium.
3.
Memasukkan Drosophila jantan dan betina berpasangan
ke dalam botol kultur pemeliharaan.
4.
Menempatkan
botol kultur yang telah berisi Drosophila
dalam sebuah ruangan (suhu 37°C).
5.
Membiarkan
selama seminggu dan mengamati secara periodik
6.
Melepaskan
lalat dewasa (parental) jika telah melihat larva
7.
Menghitung
jumlah filial yang terjadi dan membedakan antara jumlah jantan dan betina
8.
Membuat
analisis dan kesimpulannya.
3.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu
dan tempat dilakukannya praktikum ini yaitu :
Hari/
Tanggal : Rabu/ 9 Jannuari 2013
Pukul : 03.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
D. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada
praktikum ini yaitu:
a. Pengamatan
periodik
No
|
Hari/Tgl
|
Jam
|
Perubahan
|
Keterangan
|
Gambar
|
1
|
Jumat/11
januari 2013
|
19 jam
|
Telur
|
Berwarna
putih dengan ukuran kurang lebih 0,5 mm, terlihat seperti titik.
|
|
2
|
Sabtu/12
Jannuari 2013
|
2 hari
|
Larva
Instar I
|
Berwarnah
putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, motil
|
|
3
|
Minggu/13
Jannuari 2013
|
3
hari
|
Larva
Instar II
|
Ukuran
lebih besar dibanding larva instar I, terlihat adanya warna kehitaman pada
bagian anterior larva (mulut larva), mengenali dengan mulut tersebut
|
|
4
|
Senin/15 Jannuari
2013
|
4
hari
|
Larva
Instar III
|
Mulut
hitam terlihat jelas berbentuk sungut, bergerak lebih aktif, ukuran menjadi
lebih besar
|
|
5
|
Selasa/16
Jannuari 2012
|
5
hari
|
Prepupa
|
Tidak
ada pergerakan, muncul selaput yang mengelilingi larva, tubuhnya memendek
|
|
6
|
Rabu/17
Jannuari 2013
|
7
hari
|
Pupa
|
Kutikula
menjadi keras dan berpigmen, tidak bergerak (diam)
|
|
7
|
Minggu/20
Jannuari 2013
|
8
|
Imago
|
Ukuran
relatif kecil dan kurus, berwarna pucat, dan sayap belum terbentang
|
|
b.
Siklus hidup Drosophila
E. Pembahasan
Drosophila
melanogaster merupakan salah satu serangga yang
paling umum di kenal yang digunakan untuk penelitian-penelitian. Pada praktikum
kali ini telah dilakukan pengamatan siklus hidup dari serangga tersebut.
Metamorfosis pada Drosophila melanogaster
termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – pupa – imago.
Pengamatan yang
dilakukan dimulai dari pembuatan medium sampai menghasilkan anak (F1).
Pada pengamatan siklus hidup Drosophila Melanogaster diawali pembuatan media yaitu
pisang ambon yang dicampur dengan gula merah, fermipan, agar-agar swallow, yang
diblender kemudian dimasak sebentar. Kemudian dimasukan kedalam botol kultur. Medium
Drosophila melanogaster ini
sebelumnya telah disterilisasi untuk menghindari adanya kontaminasi dan
kemungkinan terjadinya mutasi. Lalat-lalat Drosophila
melanogaster yang ditangkap dimasukkan kedalam botol kulutr dan ditutup
dengan rapat. Lalat yang dimasukkan ke dalam botol ada beberapa pasang tapi
hanya 2 pasang yang bertahan hidup karna pengaruh medium yang terlalu banyak
mengandung fermipan. Pengamatan dilakukan selama 6 jam sekali untuk melihat
perkembangan. Sekitar 1 hari kemudian muncul bercak-bercak putih berukuran
kurang dari 0,5 mm yang menempel pada dinding botol. Berdasarkan litaratur
bercak-bercak tersebut tidak lain adalah telur Drosophila melanogaster.
Berikutnya pada
hari kedua muncul ulat kecil yang mulai bergerak, ukurannya sedikit lebih besar
dari telur dan warnanya putih. Fase ini merupakan fase larva instar I. Pada
fase ini umumnya ulat-ulat tersebut hidup dipermukaan medium yang merupakan
sumber makanan dari calon lalat tersebut. Hari berikutnya larva instar I mulai
memasuki fase larva instar II, hal ini terlihat dari ukuran ulat yang semakin
membesar serta pergerakan ulat yang semakin aktif. Hari berikutnya, ukuran
larva makin besar dan larva instar III mulai muncul. Pergerakan larva ini aktif
di atas media maupun di dinding botol. Selanjutnya larva instar III mulai
melakukan pergerakan ke bagian atas botol, mengurangi pergerakannya dan diam
menempel pada bagian atas botol. Larva instar III ini mulai akan berubah
menjadi fase pupa. Setelah menjadi pupa, induk Drosophila kemudian dilepaskan
agar mempermudah dalam mengamati keturunannya. Terakhir muncul imago 4 hari
setelah larva instar III menjadi pupa.
Lalat buah ini merupakan lalat buah baru karena pada dinding-dinding botol
terdapat kulit keras yang menyerupai bentuk pupa, namun telah kosong karena
sudah berubah menjadi lalat buah baru.
Pada hari-hari selanjutnya imago berubah menjadi lebih gelap dan lebih
aktif terbang mengelilingi ruang botol. Imago ini telah berubah menjadi imago
dewasa. Namun ada beberapa imago lain yang masih kecil karena baru saja keluar
dari kulit pupanya.
Dari pengamatan Drosophila
Melanogaster siklus hidupnya 10 hari,
sedangkan berdasarkan teori siklus hidupnya selama 8-15 hari. Dilihat dari lama
siklus hidup, dapat dikatakan bahwa siklus hidup Drosophila
Melanogaster yang diamati termasuk siklus hidup pendek. Hal
ini terjadi karena suhu lingkungan media mendukung dan intensitas cahaya yang
digunakan dalam pengamatan tidak terlalu terang (remang-remang). Makanan yang
tersedia juga mampu mencukupi Drosophila
Melanogaster yang hidup pada botol. Jadi
dapat dibuktikan bahwa suhu, intensitas cahaya dan ketersediaan makanan mampu
mempengaruhi lamanya siklus hidup Drosophila Melanogaster. Semakin
sesuai suhu lingkungan tempat hidup maka siklus hidupnya semakin pendek.
F.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah lama waktu siklus
hidup Dhrosophila melanogaster yang diamati dari dewasa hingga
menghasilkan imago memerlukan waktu sekitar 8-10 hari. Dhrosophila
melanogaster mengalami metamorphosis sempurna dengan tahapan-tahapannya
diawali oleh telur yang terjadi setelah 19 jam– larva instar 1 terjadi setelah
2 hari– larva instar 2 terjadi setelah 3 hari– larva instar 3 terjadi setelah 4
hari– prepupa terjadi setelah 5 hari – pupa terjadi setelah 6 – imago terjadi
selama 10 hari. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur.
Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam
waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan
mengalami 2 kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif.
Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relatif kering. Lama
siklus hidup lalat Drosophila melanogaster sejak telur menjadi imago
adalah selama 10 hari. Lama perubahan dari telur menjadi imago bervariasi
tergantung kondisi lingkungan termasuk suhu lingkungan, pencahayaan, kepadatan dan ketersediaan makanan.
G. Daftar Pustaka
Campbell,
Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2002.
Susan. Genetika Edisi keempat. Jakarta: Erlangga, 2007.
Triana,
Silvia. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsenterasi
Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva
Drosophila. Bandung: Jurusan
Biologi. Universitas Padjadjaran,
2003.
Tari. Siklus
Hidup. http:// blogspot.com./2010/12/10/laporan (Diakses pada tanggal 13 Januari
2013).
Triplehorn, Borror.J.D. Pengenalan Pengajaran Serangga.
Universitas Gadjah Mada Press: Yogyakarta.
1992.
Yatim,
Wildan. Genetika. Bandung : Penerbit Tarsito, 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar