Kamis, 23 Mei 2013

Siklus hidup Drosophyla sp



A.  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati siklus hidup Drosophila sp dan membedakan stadi telur-larva-pupa-imago.
B.  Dasar Teori
Drosophila melanogaster seringkali dijadikan model dalam penelitian, sebagai objek penelitian. Terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan alasan dijadikannya Drosophila sebagai model dalam penelitian, antara lain: Drosophila memiliki siklus hidup yang pendek yaitu berkisar antara 7 Sampai dengan 10 hari bergantung pada kondisi lingkungan termasuk suhu sekitar, memiliki jumlah keturunan yang banyak memiliki banyak variasi sifat yang diturunkan, jumlah kromosom yang sedikit (8 kromosom) sehingga memudahkan dalam pengontrolan, dan memiliki nilai kepraktisan dan keekonomisan (Susan, 2007).
Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta menangani Drosophila secara benar. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur - larva instar I - larva instar II - larva instar III - pupa – imago. Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drosophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks (Silvia, 2003).
Lalat buah (Drosophila melanogaster) baru akan kawin setelah berumur 8 jam. Dengan demikian, hewan betina sudah dapat bertelur keesokkan harinya. Seekor Drosophilla melanogaster betina sanggup menghasilkan sekitar 50-75 butir telur sehari sekitar 400-500 telur dalam 10 hari. Telur tersebut berwarna putih susu, bentuk bulat panjang berukuran sekitar 0,5 mm2 (Wildan, 1996).
Metamorfosis pada Drosophilla termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur - larva instar I - larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase perkembangan dari telur Drosophilla melanogaster. Setelah itu terjadi fertilisasi, yang terjadi dari daur periode. Partama periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-henti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupadan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Tari, 2010).
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Campbell, 2002).
Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan menjadi 2 kali pergantian kulit sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relatif  kering  kemudian pupa akan menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan (Borror, 1992).


C.  Metode Praktikum
1.    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah botol kultur yang berisi medium,tutup plastik berlubang dan  karet.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah lalat buah (Drosophila melanogaser) jantan dan betina, medium kertas.
2.          Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah:
1.    Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini
2.    Menyediakan botol kultur yang sudah berisi medium.
3.    Memasukkan Drosophila jantan dan betina berpasangan ke dalam botol kultur pemeliharaan.
4.    Menempatkan botol kultur yang telah berisi Drosophila dalam sebuah ruangan (suhu 37°C).
5.    Membiarkan selama seminggu dan mengamati secara periodik
6.    Melepaskan lalat dewasa (parental) jika telah melihat larva
7.    Menghitung jumlah filial yang terjadi dan membedakan antara jumlah jantan dan betina
8.    Membuat analisis dan kesimpulannya.
3.          Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini yaitu :
Hari/ Tanggal  : Rabu/ 9 Jannuari 2013
Pukul               : 03.00 – 15.00 WITA
Tempat            : Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan  Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.



D.  Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu:
a.    Pengamatan periodik


No

Hari/Tgl

Jam
Perubahan
Keterangan
Gambar
1

Jumat/11 januari 2013
19 jam
Telur
Berwarna putih dengan ukuran kurang lebih 0,5 mm, terlihat seperti titik.


2
Sabtu/12 Jannuari 2013
2 hari
Larva Instar I
Berwarnah putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, motil

3
Minggu/13 Jannuari 2013
3 hari
Larva Instar II
Ukuran lebih besar dibanding larva instar I, terlihat adanya warna kehitaman pada bagian anterior larva (mulut larva), mengenali dengan mulut tersebut
4
Senin/15 Jannuari 2013
4 hari
Larva Instar III
Mulut hitam terlihat jelas berbentuk sungut, bergerak lebih aktif, ukuran menjadi lebih besar




5
Selasa/16 Jannuari 2012
5 hari
Prepupa
Tidak ada pergerakan, muncul selaput yang mengelilingi larva, tubuhnya memendek
6
Rabu/17 Jannuari 2013
7 hari
Pupa
Kutikula menjadi keras dan berpigmen, tidak bergerak (diam)
7
Minggu/20 Jannuari 2013
8
Imago
Ukuran relatif kecil dan kurus, berwarna pucat, dan sayap belum terbentang
b.    Siklus hidup Drosophila
E.  Pembahasan
Drosophila melanogaster merupakan salah satu serangga yang paling umum di kenal yang digunakan untuk penelitian-penelitian. Pada praktikum kali ini telah dilakukan pengamatan siklus hidup dari serangga tersebut. Metamorfosis pada Drosophila melanogaster termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.
Pengamatan yang dilakukan dimulai dari pembuatan medium sampai menghasilkan anak (F1). Pada pengamatan siklus hidup Drosophila Melanogaster diawali pembuatan media yaitu pisang ambon yang dicampur dengan gula merah, fermipan, agar-agar swallow, yang diblender kemudian dimasak sebentar. Kemudian dimasukan kedalam botol kultur. Medium Drosophila melanogaster ini sebelumnya telah disterilisasi untuk menghindari adanya kontaminasi dan kemungkinan terjadinya mutasi. Lalat-lalat Drosophila melanogaster yang ditangkap dimasukkan kedalam botol kulutr dan ditutup dengan rapat. Lalat yang dimasukkan ke dalam botol ada beberapa pasang tapi hanya 2 pasang yang bertahan hidup karna pengaruh medium yang terlalu banyak mengandung fermipan. Pengamatan dilakukan selama 6 jam sekali untuk melihat perkembangan. Sekitar 1 hari kemudian muncul bercak-bercak putih berukuran kurang dari 0,5 mm yang menempel pada dinding botol. Berdasarkan litaratur bercak-bercak tersebut tidak lain adalah telur Drosophila melanogaster.
Berikutnya pada hari kedua muncul ulat kecil yang mulai bergerak, ukurannya sedikit lebih besar dari telur dan warnanya putih. Fase ini merupakan fase larva instar I. Pada fase ini umumnya ulat-ulat tersebut hidup dipermukaan medium yang merupakan sumber makanan dari calon lalat tersebut. Hari berikutnya larva instar I mulai memasuki fase larva instar II, hal ini terlihat dari ukuran ulat yang semakin membesar serta pergerakan ulat yang semakin aktif. Hari berikutnya, ukuran larva makin besar dan larva instar III mulai muncul. Pergerakan larva ini aktif di atas media maupun di dinding botol. Selanjutnya larva instar III mulai melakukan pergerakan ke bagian atas botol, mengurangi pergerakannya dan diam menempel pada bagian atas botol. Larva instar III ini mulai akan berubah menjadi fase pupa. Setelah menjadi pupa, induk Drosophila kemudian dilepaskan agar mempermudah dalam mengamati keturunannya. Terakhir muncul imago 4 hari setelah larva instar III menjadi pupa.
Lalat buah ini merupakan lalat buah baru karena pada dinding-dinding botol terdapat kulit keras yang menyerupai bentuk pupa, namun telah kosong karena sudah berubah menjadi lalat buah baru.  Pada hari-hari selanjutnya imago berubah menjadi lebih gelap dan lebih aktif terbang mengelilingi ruang botol. Imago ini telah berubah menjadi imago dewasa. Namun ada beberapa imago lain yang masih kecil karena baru saja keluar dari kulit pupanya.
Dari pengamatan Drosophila Melanogaster siklus hidupnya 10 hari, sedangkan berdasarkan teori siklus hidupnya selama 8-15 hari. Dilihat dari lama siklus hidup, dapat dikatakan bahwa siklus hidup Drosophila Melanogaster  yang diamati termasuk siklus hidup pendek. Hal ini terjadi karena suhu lingkungan media mendukung dan intensitas cahaya yang digunakan dalam pengamatan tidak terlalu terang (remang-remang). Makanan yang tersedia juga mampu mencukupi Drosophila Melanogaster yang hidup pada botol. Jadi dapat dibuktikan bahwa suhu, intensitas cahaya dan ketersediaan makanan mampu mempengaruhi lamanya siklus hidup  Drosophila Melanogaster. Semakin sesuai suhu lingkungan tempat hidup maka siklus hidupnya semakin pendek.
F.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah lama waktu siklus hidup Dhrosophila melanogaster yang diamati dari dewasa hingga menghasilkan imago memerlukan waktu sekitar 8-10 hari. Dhrosophila melanogaster mengalami metamorphosis sempurna dengan tahapan-tahapannya diawali oleh telur yang terjadi setelah 19 jam– larva instar 1 terjadi setelah 2 hari– larva instar 2 terjadi setelah 3 hari– larva instar 3 terjadi setelah 4 hari– prepupa terjadi setelah 5 hari – pupa terjadi setelah 6 – imago terjadi selama 10 hari. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan mengalami 2 kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relatif kering. Lama siklus hidup lalat Drosophila melanogaster sejak telur menjadi imago adalah selama 10 hari. Lama perubahan dari telur menjadi imago bervariasi tergantung kondisi lingkungan termasuk suhu lingkungan, pencahayaan, kepadatan dan ketersediaan makanan.
G. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2002.
Susan. Genetika Edisi keempat. Jakarta: Erlangga, 2007.
Triana, Silvia. Pengaruh Pemberian Berbagai  Konsenterasi  Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva  Drosophila. Bandung: Jurusan  Biologi. Universitas Padjadjaran, 2003.
Tari. Siklus Hidup. http:// blogspot.com./2010/12/10/laporan (Diakses pada tanggal 13 Januari 2013).
Triplehorn, Borror.J.D. Pengenalan Pengajaran Serangga. Universitas Gadjah Mada Press: Yogyakarta. 1992.

Yatim, Wildan. Genetika. Bandung : Penerbit Tarsito, 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar