Senin, 15 September 2014

cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil).



A.  Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengrtahui cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil).
B.  Dasar Teori
Kelapa merupakan salah satu dari sekian banyak biji tanaman yang dapat digunakan dalam pembuatan minyak. Minyak yang terbuat dari kelapa banyak digunakan masyarakat sebagai minyak goreng. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini banyak menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan yang tinggi dapat mengubah struktur  minyak serta menghasilkan warna minyak kurang baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode pembuatan minyak kelapa yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut diatas. Metode ini didasarkan pada penemuan biotekhnologi sederhana, yaitu penggunaan Saccharomyces sp untuk memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosperm biji kelapa. Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan ragi atau pembuatan minyak kelapa secara fermentasi (virgin oil) (Dewhy, 2011).
Fermentasi pada umumnya adalah seperangkat proses yang di dalamnya terdapat mikroba yang dibiakan  dalam suatu fermentor. Fermentor atau alat untuk melakukan fermentasi adalah suatu tangki atau tong biasa yang berisi mikroba dalam medium bahan makanan. Fermentasi cara klasik berlangsung dalam suasana aerob (tanpa oksigen). Namun, sekarang banyak reaksi fermentasi yang menggunakan oksigen sehingga proses berlangsung dalam suasana aerob. Produk fermentasidapat berada di dalam sel atau digetahkan ke medium di sekitar sel (Deden, 2002).
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di dalam tubuh sebagai energi, kolesterol, dan lemak (Rohman, 2009).
C.  Metode Praktikum
Adapun metode praktikum pada percobaan ini yaitu:
1.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/ tanggal   :Senin/ 29 April 2013
Pukul               :13.00 – 15.00 WITA
Tempat            :Laboratorium Basic Lantai I
 Fakultas Sain dan Teknologi
 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2.      Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah blender, botol plastik, baskom, tapisan, sendok nasi, kapas, dan gelas kimia.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kelapa 5 butir, dan air.
3.      Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Memarut kelapa dan mencampur hasil parutan dengan air
b.      Melakukan pemerasan sebanyak 3 kali, hingga semua santan dari kelapa terambil.
c.       Melakukan pemisahan antara santan dengan air selama 15-30 menit.
d.      Mengeluarkan air pada selang pengeluaran yang ada pada perangkat VCO
e.       Memikser santan kental yang tertampung dengan kecepatan 1500 rpm selama 15-30 menit.
f.       Mendiamkan santan selama 8-24 jam sampai terbentuk minyak murni atau VCO.
g.      Melakukan penyaringan sebanyak 3 kali dengan tujuan minyak yang diperoleh steril dan lebih jernih.
h.      Melakukan pengemasan.
D.  Hasil Pengamatan
1.      Hasil pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Setelah di blender
Santan kelapa
Keterangan
 
1.      Lapisan atas berwarna putih
2.      Lapisan tengan berupa minyak murni (VCO)
3.      Lapisan bawah berupa air


b.      Setelah didiamkan
Minyak VCO

Bening dan berbau khas kelapa

2.      Pembahasan
Pada praktikum Biologi Terapan kali ini kami telah membuat VCO (Virgin Coconut Oil) dengan proses pembuatan VCO secara fermentasi. Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel. Pembentukan asam laktat dari karbohidrat menyebabkan penurunan pH substrat, sehingga dapat menyebabkan protein yang juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami denaturasi dan penggumpalan.
Pemisahan krim santan yang telah dilakukan pada proses pembuatan VCO secara fermentasi memperlihatkan hasil yang sesuai harapan, dimana terbukti 3 lapisan yaitu lapisan atas berupa blondo (warna putih), lapisan tengah berupa minyak murni (VCO) dan lapisan bawah berupa air. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan volume VCO (ml) hasil fermentasi menunjukkan hasil. Dari percobaan ini dapat menunjukkan bahwa suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme. Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh pada bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak tersebut.
Hasil penelitian menunnjukkan bahwa kondisi fisik VCO menghasilkan minyak yang berwarna bening (color less/white water) dan berbau harum khas kelapa. Dimana perbedaan utama VCO dengan minyak kelapa biasa terletak pada warna, rasa (taste) dan bau (scent). Minyak kelapa murni memilik sifat bening seperti air basah, tidak berbau (color less), mempertahankan bau dan rasa khas kelapa segar. Warna minyak yang terbentuk disebabkan karena tidak adanya pemanasan, karena selama proses pemanasan menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan berpengaruh pada warna minyak.

3.      Anggaran Dana
Adapun anggaran dana pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
Nama bahan
Jumlah
Harga
1
Kelapa
5 Buah
Rp. 25. 000
2
Baskom
1 Buah
Rp. 7000
3
Tapisan
1 Buah
Rp. 5000
4
Sendok nasi
1 Buah
Rp. 3000
Total
Rp. 40. 000

E.  Kesimpulan dan Saran
Adapun kesimpulan dan saran pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat. Dalam percobaan ini dapat terlihat bahwa kesterilan pada proses pembuatan dan suhu berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan VCO.
2.      Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu para praktikan lebih hati-hati dalam melakukan percobaan tersebut agar memperoleh hasil yang maksimal.

Daftar Pustaka
Dewhy Ardnyfor Puspa. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). http:// www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CEMQFjAC&url=http%3A%2F%2Fparkyongyoo.files.wordpress.com%2F2012%2F04%2Fpembuatan-virgin-oil-vco.doc&ei= Qz2GUbL8Bc WJ rQfb1YDIBg&usg =AFQjCNFP eo3esuT173F xdRhycFWcBR9_Gg&bvm=bv.45960087,d.bmk (Diakses pada tanggal 30 April 2013).

Dinata, Indra Deden. Bioteknologi. Jakarta: EGC, 2002.
Rohman, Alfi. Pembuatan Virgin Coconut Oil. http:// kirsman25bdg. blogspot.com/ (Diakses pada tanggal 1 Mei 2013).

cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil).



A.  Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengrtahui cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil).
B.  Dasar Teori
Kelapa merupakan salah satu dari sekian banyak biji tanaman yang dapat digunakan dalam pembuatan minyak. Minyak yang terbuat dari kelapa banyak digunakan masyarakat sebagai minyak goreng. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini banyak menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan yang tinggi dapat mengubah struktur  minyak serta menghasilkan warna minyak kurang baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode pembuatan minyak kelapa yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut diatas. Metode ini didasarkan pada penemuan biotekhnologi sederhana, yaitu penggunaan Saccharomyces sp untuk memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosperm biji kelapa. Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan ragi atau pembuatan minyak kelapa secara fermentasi (virgin oil) (Dewhy, 2011).
Fermentasi pada umumnya adalah seperangkat proses yang di dalamnya terdapat mikroba yang dibiakan  dalam suatu fermentor. Fermentor atau alat untuk melakukan fermentasi adalah suatu tangki atau tong biasa yang berisi mikroba dalam medium bahan makanan. Fermentasi cara klasik berlangsung dalam suasana aerob (tanpa oksigen). Namun, sekarang banyak reaksi fermentasi yang menggunakan oksigen sehingga proses berlangsung dalam suasana aerob. Produk fermentasidapat berada di dalam sel atau digetahkan ke medium di sekitar sel (Deden, 2002).
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di dalam tubuh sebagai energi, kolesterol, dan lemak (Rohman, 2009).
C.  Metode Praktikum
Adapun metode praktikum pada percobaan ini yaitu:
1.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/ tanggal   :Senin/ 29 April 2013
Pukul               :13.00 – 15.00 WITA
Tempat            :Laboratorium Basic Lantai I
 Fakultas Sain dan Teknologi
 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2.      Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah blender, botol plastik, baskom, tapisan, sendok nasi, kapas, dan gelas kimia.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kelapa 5 butir, dan air.
3.      Cara kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Memarut kelapa dan mencampur hasil parutan dengan air
b.      Melakukan pemerasan sebanyak 3 kali, hingga semua santan dari kelapa terambil.
c.       Melakukan pemisahan antara santan dengan air selama 15-30 menit.
d.      Mengeluarkan air pada selang pengeluaran yang ada pada perangkat VCO
e.       Memikser santan kental yang tertampung dengan kecepatan 1500 rpm selama 15-30 menit.
f.       Mendiamkan santan selama 8-24 jam sampai terbentuk minyak murni atau VCO.
g.      Melakukan penyaringan sebanyak 3 kali dengan tujuan minyak yang diperoleh steril dan lebih jernih.
h.      Melakukan pengemasan.
D.  Hasil Pengamatan
1.      Hasil pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Setelah di blender
Santan kelapa
Keterangan
 
1.      Lapisan atas berwarna putih
2.      Lapisan tengan berupa minyak murni (VCO)
3.      Lapisan bawah berupa air


b.      Setelah didiamkan
Minyak VCO

Bening dan berbau khas kelapa

2.      Pembahasan
Pada praktikum Biologi Terapan kali ini kami telah membuat VCO (Virgin Coconut Oil) dengan proses pembuatan VCO secara fermentasi. Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel. Pembentukan asam laktat dari karbohidrat menyebabkan penurunan pH substrat, sehingga dapat menyebabkan protein yang juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami denaturasi dan penggumpalan.
Pemisahan krim santan yang telah dilakukan pada proses pembuatan VCO secara fermentasi memperlihatkan hasil yang sesuai harapan, dimana terbukti 3 lapisan yaitu lapisan atas berupa blondo (warna putih), lapisan tengah berupa minyak murni (VCO) dan lapisan bawah berupa air. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan volume VCO (ml) hasil fermentasi menunjukkan hasil. Dari percobaan ini dapat menunjukkan bahwa suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme. Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh pada bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak tersebut.
Hasil penelitian menunnjukkan bahwa kondisi fisik VCO menghasilkan minyak yang berwarna bening (color less/white water) dan berbau harum khas kelapa. Dimana perbedaan utama VCO dengan minyak kelapa biasa terletak pada warna, rasa (taste) dan bau (scent). Minyak kelapa murni memilik sifat bening seperti air basah, tidak berbau (color less), mempertahankan bau dan rasa khas kelapa segar. Warna minyak yang terbentuk disebabkan karena tidak adanya pemanasan, karena selama proses pemanasan menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan berpengaruh pada warna minyak.

3.      Anggaran Dana
Adapun anggaran dana pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
Nama bahan
Jumlah
Harga
1
Kelapa
5 Buah
Rp. 25. 000
2
Baskom
1 Buah
Rp. 7000
3
Tapisan
1 Buah
Rp. 5000
4
Sendok nasi
1 Buah
Rp. 3000
Total
Rp. 40. 000

E.  Kesimpulan dan Saran
Adapun kesimpulan dan saran pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat. Dalam percobaan ini dapat terlihat bahwa kesterilan pada proses pembuatan dan suhu berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan VCO.
2.      Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu para praktikan lebih hati-hati dalam melakukan percobaan tersebut agar memperoleh hasil yang maksimal.

Daftar Pustaka
Dewhy Ardnyfor Puspa. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). http:// www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CEMQFjAC&url=http%3A%2F%2Fparkyongyoo.files.wordpress.com%2F2012%2F04%2Fpembuatan-virgin-oil-vco.doc&ei= Qz2GUbL8Bc WJ rQfb1YDIBg&usg =AFQjCNFP eo3esuT173F xdRhycFWcBR9_Gg&bvm=bv.45960087,d.bmk (Diakses pada tanggal 30 April 2013).

Dinata, Indra Deden. Bioteknologi. Jakarta: EGC, 2002.
Rohman, Alfi. Pembuatan Virgin Coconut Oil. http:// kirsman25bdg. blogspot.com/ (Diakses pada tanggal 1 Mei 2013).