A. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu
mengamati sebaran fenotip pada sifat yang ditentukan oleh banyak gen dan
mengamati kelompok kelas fenotip tinggi badan dalam populasi.
B. Dasar Teori
Pewarisan sifat
yang dikendalikan oleh poligen tersebut pertama kali ditemukan pada tanaman
tembakau (Nicotiana tabacum) oleh J.
Kolreuter (1760). Saat menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, keturunan
yang didapat pada F1 adalah intermediet, sedangkan F2 terdapat banyak variasi
antara kedua tanaman induknya. Sifat keturunan terlihat berderajat berdasarkan
intensitas dari ekspresi sifat itu. Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh
poligen dapat terjadi baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contoh poligen
pada tumbuhan adalah warna biji pada tanaman gandum,panjang bunga tembakau
serta berat buah tomat. Contoh poligen pada manusia adalah perbedaan pigmentasi
kulit, jumlah rigi dermal dan tinggi badan (Sukarni, 2012).
Poligen merupakan
suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Pada pewarisan
sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang diturunkan. Hal ini
disebabkan oleh gen ganda (multiple gen / poligen). Dalam hal ini, pewarisan
sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam
kromosom yang sama atau berlainan (Campbell, 2004).
Setiap manusia di
dunia ini pasti berbeda. Salah satunya adalah bentuk garis-garis pada jari,
atau yang lazim kita sebut sebagai 'sidik jari'. Karena sidik jari bersifat
unik, setiap orang yang hidup di bumi mempunyai bentuk sidik jari yang
berlainan. Karena sifat unik inilah, sidik jari dijadikan sebagai salah satu
bukti identitas seseorang yang berlaku secara internasional. Ternyata sidik
jari baru mulai diperhatikan pada akhir abad ke-19. Berawal dari tulisan
seseorang ilmuwan Inggris Henry Faulds pada 1880 yang menyatakan bahwa sidik
jari orang-orang tak berubah sepanjang hayat mereka, dan bahwa
terdakwa-terdakwa bisa diyakinkan dengan sidik jari yang mereka tinggalkan di
permukaan benda seperti kaca. Dalam genetika kuantitatif, konsep poligen berarti banyak gen digunakan untuk menjelaskan terbentuknya sifat kuantitatif. Ronald
Fisher (1918) dapat menjelaskan bahwa sifat kuantitatif terbentuk
dari banyak gen dengan pengaruh kecil, yang masing-masing bersegregasi menuruti teori
Mendel. Karena pengaruhnya kecil, fenotipe yang diatur oleh gen-gen ini dapat dipengaruhi oleh
lingkungan. Meskipun demikian, penjelasan Fisher ini tetap menempatkan
"gen-gen" yang mengatur sifat kuantitatif sebagai sesuatu yang
abstrak karena hanya merupakan konsep. (Suryo, 1994).
Klasifikasi sidik
jari yang digunakan secara luas adalah sistem Henry dan variasi-variasinya yang
diperkenalkan oleh Edward Henry (1899). Klasifikasi sidik jari adalah membagi
data pola garis alur sidik jari kedalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi
karakteristik sidik jari tersebut yaitu untuk memercepat proses identifikasi.
Ada dua jenis kategori sidik jari yaitu kategori bersifat umum (global) dan
kategori yang bersifat khusus (lokal) yaitu untuk menggambarkan ciri-ciri
khusus individual, seperti jumlah minutiae,
jumlah dan posisi inti (core), dan jumlah dan posisi delta. Beberapa sifat keturunan
dapat ditentukan oleh gen autosomal dan ada juga yang ekspresinya dipengaruhi
oleh jenis kelamin (sex). Sifat tersebut dapat tampak pada kedua jenis kelamin,
tetapi pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih besar dibandingkan jenis
kelamin lainnya
(Suratsih, 2003).
C. Metode Praktikum
Adapun metode praktikum yang
dilakukan yaitu:
1. Alat
dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
ini yaitu buku catatan, mistar dan masing-masing praktikum.
2. Cara
Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan
yaitu:
a. Menyiapkan
laat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
b. Tiap
kelompok mengukur tinggi badan setiap anggota kelompoknya.
c. Model
pembelajaran jigsaw diterapkan untuk setiap kelompok agar data kelas dapat
dikumpulkan dalam waktu singkat.
d. Data
kelas yang telah dikumpulkan dikelompokkan dalam interval kelas.
e. Data
yang telah dikelompokkan dimasukkan ke dalam grafik sebaran frekuensi.
f. Grafik
sebaran frekuensi terdiri atas garis sumbu X mengenai interval kelas dan garis
sumbu Y mengenai frekuensi.
g. Membuat
analisis dan kesimpulannya.
3. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini
yaitu :
Hari/ Tanggal : Rabu/ 23 Januari 2013
Pukul : 13.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains
dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
D. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Data kelompok
Table 1. Daftar Interval Tinggi Badan per
kelompok
No.
|
Nama
|
Ukuran
tinggi badan (cm)
|
1.
|
Uswatul hasanah
|
148 cm
|
2.
|
A. Nurfadhilah
|
154 cm
|
3.
|
Lutfiah Rahim
|
148 cm
|
4.
|
Hartati
|
150 cm
|
5.
|
Firmansyah
|
164 cm
|
6.
|
Abd Rukman
|
172cm
|
2. Data
kelas
Table
5. Daftar Interval Tinggi Badan per kelas
No
|
Nama
|
Ukuran
tinggi badan (cm)
|
1
|
Abd
Rukman
|
172
|
2
|
A. Nurfadhilah
|
154
|
3
|
Andi
Te’ne Hasriana
|
152
|
4
|
Asbar
Hamzah
|
168
|
5
|
Uswatul
Hasanah
|
148
|
6
|
Ayu
Lestari
|
148
|
7
|
Devi
Armita
|
150
|
8
|
Fatima
sari
|
153
|
9
|
Firmansyah
|
164
|
10
|
Hafizah
Al amanah
|
155
|
11
|
Hajrah
|
150
|
12
|
Harlina
|
162
|
13
|
Hastina
|
158
|
14
|
Hartati
|
150
|
15
|
Hasmawati
|
155
|
16
|
Ija
Mustika sari
|
152
|
17
|
Irda
|
153
|
18
|
Indrawati
Sahaba
|
148
|
19
|
Ika
Wardani
|
150
|
20
|
Lutfiah
Rahin
|
148
|
21
|
Muh
Alamsyah
|
175
|
22
|
Mitasari
|
150
|
E. Pembahasan
Pada pewarisan
sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang diturunkan. Hal ini
disebabkan oleh gen ganda (multiple gen / poligen). Poligen merupakan suatu
seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini,
pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda
dalam kromosom yang sama atau berlainan. Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen dapat
terjadi baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contoh poligen pada tumbuhan
adalah warna biji pada tanaman gandum, panjang bunga tembakau serta berat buah tomat. Contoh
poligen pada manusia adalah perbedaan pigmentasi kulit, sidik
jari, bibir sumbing dan tinggi
badan.
Pada pengamatan
kali ini sifat poligen yang paling dominan ditunjukkan oleh mahasiswa dengan
tinggi badan 150cm
dimana mencapai jumlah terbanyak yaitu sebanyak 5 orang. Adapun poligen terendah diperoleh untuk mahasiswa
dengan tinggi badan yang bervariasi antara lain 154cm, 158cm, 160cm, 164cm, 168cm, 172cm serta 175cm dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 orang.
Hal demikian sesuai dengan teori dimana pada umumnya laki-laki mempunyai ukuran
tinggi badan 140cm + (5 x 6cm) = 170cm. Sedangkan pada perempuan memiliki
ukuran tinggi badan yaitu 140cm (2 x 6cm) = 152cm. Jadi apabila kedua orang itu
menikah, maka anak-anak mereka dapat memiliki ukuran tinggi badan yang
berbeda-beda. Oleh karena itu tinggi badan orang ditentukan oleh poligen maka
tidak mengherankan bahwa seorang anak dapat mempunyai ukuran badan yang lebih
tinggi daripada orangtuanya.
F.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu sebaran
fenotip pada sifat yang ditentukan oleh banyak gen yaitu tinggi badan, bibir
sumbing, pigmentasi kulit dan sidik jari. Pada sifat poligen yang paling dominan ditunjukkan oleh mahasiswa
dengan tinggi badan 150cm dimana mencapai jumlah terbanyak yaitu sebanyak 5 orang. Adapun poligen terendah diperoleh untuk mahasiswa
dengan tinggi badan yang bervariasi antara lain 154cm, 158cm, 160cm, 164cm, 168cm, 172cm serta 175cm dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 orang.
Sedangkan kelas fenotip tinggi badan dalam populasi adalah ditunjukkan oleh
mahasiswa dengan tinggi badan 148cm sebanyak 2 orang, dan dengan tinggi badan
150cm, 154cm, 164cm dan 173cm dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 orang.
G. Daftar Pustaka
Campbell,
Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2002.
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM
Press, 1994.
Suratsih. Genetika. Yogyakarta : UNY Press, 2003.
Sukarni.
Alel Ganda. http://alel
ganda/4/01/2012-laporan.com (Diakses
pada tanggal 25 Januari 2013).
Analisis
Data
1.
Interval
Data Kelas
Table
3. Daftar Interval Tinggi Badan Seluruh Populasi
No.
|
Interval tinggi badan
|
Jumlah
|
1.
|
148
|
4
|
2.
|
150
|
5
|
3.
|
152
|
2
|
4.
|
153
|
2
|
5.
|
154
|
1
|
6.
|
155
|
2
|
7.
|
158
|
1
|
8.
|
160
|
1
|
9.
|
164
|
1
|
10.
|
168
|
1
|
11.
|
172
|
1
|
12.
|
175
|
1
|
2. Grafik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar