A. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pengolahan data dengan
tes X2, untuk mengetahui besarnya divisiasi yang terjadi pada
percobaan yang telah dilakukan dan untuk menentukan kebenaran atau tidaknya
percobaan yang telah dilakukan
B. Dasar Teori
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian,
peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum
dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang
tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang
yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam
mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah
sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap
keseluruhannya. Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari
peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi
terhadap (Suryo, 1994).
Metode chi
square adalah cara yang dipakai untuk membandingkan data percobaan yang
diperoleh dari persilangan. Persilangan dengan hasil yang diharapkan
berdasarkan hipotesis secara teoritis. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk
menetukan nisbah yang diharapka dari tipe-tipe persilangan genotip yang
berbeda. Suatu persilangan antara sesama individu dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang
terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu A-B-, A-bb, aaB-, dan aabb
masing-masing sebanyak 315, 108, 101, dan 32.
Untuk menentukan bahwa hasil persilangan ini masih memenuhi nisbah
teoretis ( 9 : 3 : 3 : 1 ) atau menyimpang dari nisbah tersebut perlu dilakukan
suatu pengujian secara statistika. Uji yang lazim digunakan adalah uji X2 (Chi-square test) atau ada yang
menamakannya uji kecocokan (goodness of
fit) (Wildan,
1991).
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetic,
kita memerlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai yang
diharapkan, menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh
peluang. Selain dari pada itu, uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel
dan jumlah peubah (derajat bebas). Sebagai uji
X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji
homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah
deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari
ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus memperhatikan
besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas) ( William, 1991).
Pada tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa hasil percobaan
dimasukkan ke dalam kolom O sesuai dengan kelas fenotipenya masing-masing.
Untuk memperoleh nilai E (hasil yang diharapkan), dilakukan perhitungan menurut
proporsi tiap kelas fenotipe.
Selanjutnya nilai d (deviasi) adalah selisih antara O dan E. Pada kolom paling kanan nilai d dikuadratkan
dan dibagi dengan nilai E masing-masing, untuk kemudian dijumlahkan hingga
menghasilkan nilai X2h atau X2 hitung. Nilai X2h inilah yang
nantinya akan dibandingkan dengan nilai X2 yang terdapat dalam tabel
X2 (disebut nilai X2tabel ) yang disingkat
menjadi X2t.
Apabila X2h lebih kecil daripada X2t
dengan peluang tertentu (biasanya digunakan nilai 0,05), maka dikatakan bahwa
hasil persilangan yang diuji masih memenuhi nisbah Mendel. Sebaliknya, apabila
X2h lebih besar daripada X2t, maka
dikatakan bahwa hasil persilangan yang diuji tidak memenuhi nisbah Mendel pada
nilai peluang tertentu (biasanya 0,05) (Borror,
1992).
C. Metode Praktikum
Adapun metode praktikum yaitu:
1. Alat
dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini yaitu lup, pinset, dan alat tulis menulis.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
alkohol, kapas, kertas , Drosophila jantan dan Drosophila betina.
2. Cara
Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum
ini yaitu:
a. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
b. Mengeluarkan
lalat-lalat dari botol kultur pemeliharaan
secara satu persatu dan mengamati dengan menggunakan lup secara sekilas.
c. Membedakan
antara jantan dan betina dan menghitung jumlah masing-masing jenis kelamin.
d. Membuat
analisis dan kesimpulannya.
3. Tempat
dan Waktu
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini
yaitu :
Hari/ Tanggal : Rabu/ 23 Januari 2013
Pukul : 13.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
D. Hasil Pengamatan
Table 1. Chi Square
Test
|
Lalat
Jantan
♂
|
Lalat
Betina
♀
|
Jumlah
|
o
|
100
|
80
|
180
|
E
|
90
|
90
|
180
|
D
|
10
|
-10
|
0
|
X2
|
|
|
|
|
|
|
|
d2/e =
(10)2 + (10)2
90
90
= 100 + 100
90
90
= 200 = 2,2
90
ab = 2-1 = 1
= 0,30
mendekati 1
E. Pembahasan
Metode chi square adalah cara yang dipakai
untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan. Persilangan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Teori
kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapka dari tipe-tipe
persilangan genotip yang berbeda. Untuk menentukan bahwa hasil persilangan ini
masih memenuhi nisbah teoretis ( 9 : 3 : 3 : 1 ) atau menyimpang dari nisbah
tersebut perlu dilakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang lazim
digunakan adalah uji X2 (Chi-square
test) atau ada yang menamakannya uji kecocokan (goodness of fit).
Pada pengamatan yang
telah dilakukan maka diperoleh hasil dimana lalat buah jantan berjumlah 80 ekor
dan lalat buah betina berjumlah 100 ekor. Maka diperoleh hasil kemungkinannya
yaitu 2,2. Berdasarkan tabel angka yang terletak sesudah 0,30 ini berarti bahwa
nilai kemungkinannya mendekati 1. Faktor kemungkinan sedikit berpengaruh karena
faktor lain yang lebih dominan yang menyebabkan penyimpangan.
Dalam perhitungan juga
harus diperhatikan derajat kebebasan, yang nilainya sama dengan jumlah kelas
fenotip dikurangi 1. Jadi jika pada persilangan monohibrid menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 3 : 1 berarti ada dua kelas fenotip, sehingga
derajat kebebasan = 2-1= 1. Menurut para ahli statistika, khusus untuk kelas 2
fenotip perlu diterapkan koreksi Yates pada nilai deviasi yaitu mengurangi
nilai deviasi dengan 0,5. Apabila nilai yang diperoleh dari perhitungan
terletak di bawah kolom kemungkinan 0,05 atau kurang (0,01 atau 0,001), berarti
faktor kebetulan hanya berpengaruh sebesar 5% atau kurang. Dan berarti ada
faktor lain yang berperan dan lebih berpengaruh pada kejadian tersebut,
sehingga data percobaan tersebut dinyatakan buruk.
Pada praktikum
tersebut memperoleh hasil yang mendekati 1 yang berarti dalam keadaan baik.
F.
Kesimpulan
Metode chi square adalah cara yang dipakai
untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan. Persilangan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Pada metode
chi square menggunakan rumus X2=∑(d2/e).
Pada pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil dimana lalat buah
jantan berjumlah 80 ekor dan lalat buah betina berjumlah 100 ekor. Maka
diperoleh hasil kemungkinannya yaitu 2,2. Berdasarkan tabel angka yang terletak
sesudah 0,30 ini berarti bahwa nilai kemungkinannya mendekati 1 yang berarti
dalam keadaan baik.
G. Daftar Pustaka
Borror. Pengenalan Pengajaran serangga. Yogyakarta : UGM Press, 1992.
Yatim, Wildan. Genetika. Bandung : Tarsito, 1991.
Suryo. Genetika
Manusia. Yogyakarta : UGM Press, 1994.
Stanfield,
D. William. Genetika Edisis kedua.
Jakarta : Erlangga, 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar