Sabtu, 14 Maret 2015

Nutrisi tumbuhan



MAKALAH NUTRISI TUMBUHAN
UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO


Oleh:
USWATUL HASANAH
60300110007





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
2013


KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah –Subhana Wa ta ‘alaa- karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Unsur Hara Makro dan Mikro” ini berisikan pembahasan mengenai Nitrogen (N), besi (Fe) dan Mangan (Mn), Boron (B), Fosfor (P), Kalium (Ca), Kalsium (K), Belerang (S), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Clorin (Cl), Molibdenum (Mo) dan Seng (Zinc=Zn)  yang meliputi: definisi, fungsi, sumber-sumber, kekurangan, serta kelebihan dan siklus di alam.Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman Nutrisi Tumbuhan.
Akhir kata, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca.








Samata,     Juli 2013


Penulis







DAFTAR ISI
     KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI    
BAB I  PENDAHULUAN
A.Latar Belakang   
B. Rumusan Masalah  
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Unsur Hara Makro
1.      Unsur hara makro primer
2.      Unsur hara makro sekunder
B.     Unsur Hara Mikro
BAB III KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA

 











BAB I

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Setiap organisme merupakan suatu sistem terbuka dan berhubungan dengan lingkungannya melalui pertukaran energi dan materi secara terus menerus. Aliran energi dan siklus kimia  mempertahankan ekosistem agar tetap hidup, tumbuhan dan autotrof-autotrof fotosintetik lainnya melakukan tahapan pokok yaitu mentransformasi senyawa anorganik menjadi sanyawa organik. Namun demikian, autotrof tidak berarti otonom. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk melakukan fotosintesis. Namun untuk mensintesis bahan organik, tumbuhan juga memerukan bahan mentah dalam bentuk baban-bahan anorganik seperti seperti karbon dioksida, air, dan berbagai mineral yang ada sebagai ion anorganik dalam tanah. 
Pengetahuan nutrisi tanaman telah dihimpun sejak zaman sebelum masehi.Hal ini dapat diketahui dari penemuan Herodatus pada tahun 2500 SM dilahan pertanian di Mesopotania. Beliau menemukan fakta bahwa: penanaman satu jenis tanaman secara terus menerus pada lahan yang sama mengakibatkan kesuburan tanahnya menurun. Tetapi, apabila pada tanah tersebut diberi pupuk kandang maka kesuburan tanahnya dapat dipertahankan. Dengan kata lain, organ tanaman yang dipanen menguras bahan-bahan yang ada didalam tanah sehingga tanpa penambahan bahan tersebut mengakibatkan makin banyak bahan yang terkuras, akhirnya kesuburan tanah dan hasil tanamannya makin berkurang.
Berdasarkan fakta ini tampaknya pada saat tersebut sudah ditemukan indikasi adanya sumber makanan yang berada didalam tanah yang berguna bagi tanaman.
B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Apa yang dimaksud dengan Unsur Hara?
b.      Apa saja nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan?
c.       Jelaskan unsur hara makro dan bagian-bagiannya?
d.      Jelaskan unsur hara mikro dan bagian-bagiannya?
C.  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Mengetahui pengertian unsur hara
b.      Memahami nutrisi yang diperlukan tumbuhan
c.       Mengetahui unsur hara makro dan bagian-bagiannya.
d.      Mengetahui unsur hara mikro dan bagian-bagiannya.






















BAB II

PEMBAHASAN
Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi.Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat.Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah.Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari pertumbuhan suatu pohon. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh tumbuhan. Tanaman merupakan suatu tumbuhan yang di kelola manusia yang berguna untuk mengambil hasil atau sering juga disebut budidaya pertanian. Dalam kegiatan budidaya tanaman, sangat rentang sekali terhadap beberapa faktor-faktor yang sangat sensitif di antaranya adalah  unsur hara, iklim, tanaman dan lain-lain. Di antara aspek-aspek yang di sebutkan yang perlu di perhatikan adalah ketersedian unsur hara di dalam media tanam.
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganis yang ada di dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman. Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.   
Unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan unsur mikro (Zn, Cu, Mn, Mo, B, Fe, dan Cl).Secara umum semua unsur hara bersumber dari bebatuan induk tanah/mineral-mineral, kecuali unsur N yang berasal dari bahan organik.Mineral dalam bebatuan terlarut, unsur hara terbebas dan tersedia bagi tanaman.Suplai unsur hara dari bahan mineral untuk tanaman secara alami cukup bagi pertumbuhan tanaman secara normal, kecuali pada tanah masam seperti pada Oxisols.Tanah ini memiliki sifat kesuburan rendah terutama tingginya kelarutan unsur-unsur mikro yang dapat menekan pertumbuhan tanaman.
    Berdasarkan jumlah yang di perlukan tanaman, Unsur hara di bagi menjadi dua golongan, yakni unsur hara makro dan unsur hara mikro.  
1.      Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
2.      Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum.Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.
Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya.Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.
Berikut adalah unsur hara tanaamn, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro:
A.    Unsur hara makro
1.      Unsur Hara makro primer
a.      Nitrogen
Ø  Definisi Nitrogen
Nitrogen merupakan salah Satu unsur hara yang sangat penting dan diperlukan dalam jumlah besar. Tanaman menyerap unsur ini dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion ammonium (NH4+). Senyawa Nitrogen dibutuhkan untuk membentuk asam amino menjadi protein. Unsur Hara Nitrogen (N) yaitu unsur Hara (Makro) diantaranya Nitrogen (N), Urea, ZA, Amonium Sulfat. Sumber nitrogen yaitu terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang kemudian di bawa air hujan meresap ke bumi.Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.Mikrobia atau bakteri-bakteri, pupuk buatan (Urea, ZA dan lain-lain).Unsur N sangat mobil dalam jaringan tanaman, dialihtempatkan dari daun yang tua ke daun yang muda. Gejala kekahatan klorosis muncul pada daun dibagian bawah yaitu daun yang lebih tua.  Jika berlebihan N akan merangsang pertumbuhan vegetatif, laju fotosintesis tinggi, penggunaan CH2O juga tinggi, akibatnya menghambat kematangan tanaman, jaringan menjadi sukulen, tanaman rebah, mudah terserang penyakit.
Nitrogen berfungsi untuk penyusun purin, enzym, zat pengatur tumbuh, klorofil, membran sel dan merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun dan diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan,  perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.
Ø  Siklus Nitrogen
Ø  Nitrogen Tersedia Bagi Tanaman.
Nitrogen yang dapat di manfaatkan oleh tanaman tinggkat tingggi khususnya tanaman budidaya dapat di bedakan atas empat kelompok utama yaitu Nitrogen nitrat (NO3-),Nitrogen ammonia (NH4+),Nitrogen molekuler (N2) danNitrogen organik.
Ø  Peranan Nitrogen bagi pertumbuhan tanaman.
Nitrogen adalah unsur yang sangat penting bagi petrumbuhan tanaman. Nitrogen merupakan bagian dari protein, bagian penting konstituen dari protoplasma, enzim, agen katalis biologis yang mempercepat proses kehidupan. Nitrogen juga hadir sebagai bagian dari nukleoprotein, asam amino, amina, asam gula, polipeptida dan senyawa organik dalam tumbuhan.
Jika tanaman mengalami kekurangan Nitrogen maka pertumbuhan kerdil, warna daun menguning, produksi menurun, fase pertumbuhan terhenti, dan kematian. Sedangkan jika kelebihan Nitrogen maka akan menghasilkan tunas muda yang lembek / lemah dan vegetatif, kurang menghasilkan biji dan biji-bijian, memperlambat pemasakan / penuaan buah dan biji-bijian. Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan merugikan tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga akan sulit diserap tanaman.Pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien, kualitas buah menurun dan menyebabkan rasa pahit (spt pada buah timun).Daun lebat dan pertumbuhan vegetative yang cepat, dan menyebabkan keracunan pada tanaman
b.      Fosfor
Fosfor merupakan unsur makro yang menyusun komponen setiap sel hidup, fosfor dalam tumbuhan sangat membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, merangsang pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan mampu mempercepat  pemasakan buah dan membuat biji lebih berbobot. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman,merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.Kisaran pH tanah yg optimum bagi ketersediaan p-tanah adalah 5.5 – 7.0. Pada tanah dengan pH rendah, retensi terjadi karena adanya reaksi fosfat dengan Fe, Al dan oksida hidratnya.Pada tanah dengan pH tinggi, retensi fosfat terjadi karena reaksi fosfat dengan Ca dan Mg dan karbonatnya.
Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.Merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji dan merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.Bentuk fosfor (P) yang diserap oleh tanaman, yaitu:H2PO4- - orthophosphate primer dan H2PO4- – orthophosphate sekunder. Selain itu, unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan metafosfat, bahkan ada kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa organik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin. Fosfor yang diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa fosfor organik.
Gejala difesiensi fosfor adalah reduksi pertumbuhan, kerdil.Warna hijau tua-becak ungu pada daun jagung, menunda pemasakan, pembentukan biji gagal dan daun berubah menjadi hijau tua atau kelabu, perkembangan akar tidak bagus. Sedangkan jika kelebihan fosfor maka akan menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.Kelebihan fosfor akan menunjukkan gejala panjang batang tidak normal dan cabang tidak seimbang




Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.Organisme yang berperan adalah Bakteri yang berperan dalam siklus fosfor :Bacillus, Pseudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, yang dapat melarutkan fosfor (P)  menjadi tersedia bagi tanaman.Dan jamur mikoriza dapat pula meningkatkan penyerapan fosfor (P).
Karakteristik fosfor di dalam tanah  yaitu fosfor (P) bergerak lambat dalam tanah; pencucian bukan masalah, kecuali pada tanah yang berpasir.Fosfor (P) lebih banyak berada dalam bentuk anorganik dibandingkan organik.Di dalam tanah kandungan fosfor (P) total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman.Tanaman menambang fosfor (P) tanah dalam jumlah lebih kecil dibandingkan nitrogen (N) dan kalium (K).
c.       Kalium
Kalium merupakan unsur makro seperti nitrogen dan fosfor, kalium berperan penting dalam fotosintesis, karena secara langsung meningkatkan pertumbuhan dan luas daun. Disamping itu kalium dapat meningkatkan pengambilan karbondioksida, memindahkan gula pada pembentukan pati dan protein, membantu proses membuka dan menutup stomata, kapasitas menyimpan air, memperluas pertumbuhan akar, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, memperkuat tubuh tanaman supaya daun bunga dan buah tidak gampang rontok, memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif/menambah rasa manis pada buah, mensuplai karbohidrat yang banyak terutama pada tanaman umbi-umbian.Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem.
Fungsi kalium bagi tanaman adalah untuk membentuk dan mengangkut karbohidrat, sebagai katalisator dalam pembentukan protein.Mengatur kegiatan berbagai unsur mineral, menetralkan reaksi dalam sel terutama dari asam organic, menaikan pertumbuhan jaringan meristem dan mengatur pergerakan stomataMemperkuat tegaknya batang sehingga tanaman tidak mudah roboh.Mengaktifkan enzim baik langsung maupun tidak langsung, meningkatkan kadar karbohidrat dan gula dalam buah. Membuat biji tanaman menjadi lebih berisi dan padat, meningkatkan kualitas buah karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik dan membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit serta membantu perkembangan akar tanaman.
Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+.Kalium di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ion-ion K+ di dalam air tanah dan ion-ion K+ yang di adsorpsi, dapat langsung diserap. Di samping itu tanah mengandung juga persediaan mineral tertentu dalm bentuk berbagai macam silikat, dimana kalium membebaskan diri sebagai akibat dari pengaruh iklim.Persediaan mineral dalam bentuk kalium ini terutama penting bagi tanah liat dari laut yang masih muda. Bertambah banyak persediaan ini di dalam tanah, maka akanlebih banyak pula kalium di bebaskan sebagai akibat dari pengaruh iklim yang diserap oleh tanaman.
Difesiensi atau kekurangan kalium akan menyebabkan daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil, buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan.Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur, tanaman rentan terhadap penyakit dan bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadarhidrat arangnya demikian rendah.
2.      Unsur Hara makro sekunder
a.      Sulfur
Unsur hara sulfur (S) merupakan bagian penting protein tertentu, diperlukan dalam sintesis protein, vitamin tertentu, klorofil dan senyawa organic lain. Takaran kebutuhan sulfur bagi tanaman sebanyak kebutuhannya terhadap fosfor. Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman. Pertumbuhan anakan pada tanaman. Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain.
Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-. Sulfur menjadi unsur utama setelah nitrogen dalam pembentukan protein, sehingga sangat membantu perkembangan bagian tanaman yang sedang tumbuh, seperti pucuk, akar atau anakan. Sulfur sangat berperan dalam pembentukan klorofil dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan jamur. Sulfur juga membentuk senyawa minyak yang manghasilkan aroma , seperti pada bawang merah , bawang putih dan cabe.  Pada tanaman kacang-kacangan merangsang pembentukan bintil akar, sedangkan pada tanaman pepaya sebagai aktifator enzim yang membentuk papain.
Bentuk Sulfur terutama sisa-sisa tanaman dan jasad renik , dimana zat belerang dari sisa-sisa tersebut baru terlepas bila telah ada pelapukan, khususnya dari zat proteinnya. Bahan mineral magnesium sulfat, belerang dan gypsum. Tanaman menyerap sulfur dalam bentuk ion sulfat (SO4=). Zat ini merupakan bagian dari protein yang terdapat dalam bentuk cystein, methionin, thiamine. Sebagian besar sulfur di dalam tanah beasal dari bahan organik yang telah mengalami dekomposisi dan sulfur elemntal (bubuk/ batu belerang) dari aktivitas vulkanis. Sulfur yang larut dalam air akan segera diserap tanaman, karena unsur ini sangat dibutuhkan tanaman terutama pada tanaman-tanaman muda.
Bila tanaman kekurangan unsur hara belerang, maka produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.Terjadi penimbunana amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman, terjadi kerusakan aktifitas fisiologis dan mudah tererang hama dan penyakit.Produksi butir hijau daun menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis / kekuningan, dan hasil panen rendah.Oleh sebab itu, pupuk ini diberikan pada tanaman padi dalam masa vegetatif atau tanaman yang hasil panennya di daun seperti bayam, sawi dan lain-lain.Sedangkan jika Kelebihan maka belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asamasamamino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin . Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim danberperan dalam proses fisiologi tanaman.
Dalam daur sulfur atau daur belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, oksigen, dan air serta oleh aktivitas mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolititrof (Thiobacillus).
b.      Magnesium
Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion Mg2+ dan merupakan satu-satunya mineral penyusun klorofil. Sebagai regulator/pengatur dalam penyerapan unsur lain seperti P dan K, Merangsang pembentukan senyawa  lemak dan minyak, membantu translokasi pati dan distribusi fosfor didalam tanaman, serta aktifator berbagai jenis enzim tanaman.
Magnesium berfungsi untuk mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman, kolam dan tambak, meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl. Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat, membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman.Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna dan menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan tambak bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga).
Hal-hal yang menyebabkan kekurangan Magnesium adalah Penanaman secara terus menerus pada suatu tempat pencucian magnesium oleh hujan, pemupukan yang salah dan terlalu banyak mengandung kalium.Cara untuk mengatasi jika tanaman kekurangan Magnesium yaitu rotasi tanaman, pemupukan tanah dengan hijau daun, pupuk kompos, pupuk kandang yang dapat menunda kehilangan Magnesium karena pencucian dan diberikan magnesium sulfat.Sedangkan ciri pada tanaman yang kelebihan Magnesium adalah Pertumbuhan tanaman terhambat terutama sistem perakaran dan daun menjadi kerdil.
Siklus Magnesium yaitu Magnesium terdapat di dalam klorofil, untk fotosintesis, kadar magnesium dari klorofil tanaman adalah 2,7 persen ( G.H. Collings (1995)). Magnesium diserap dalam bentuk Mg++ dan merupakan bagian dari hijau daun yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain, bersifat mobile dan antagonistis dengan K.
c.       Kalsium
Calsium (Ca)  dalam  bahasa Latin  (calcis, artinya "kapur") unsur yang agak lembut, kelabu merupakan bagian esensial dari struktur dinding sel tanaman, menyediakan pengangkutan dan retensi unsur-unsur yang lain di dalam tanaman. Kalsium juga diketahui sebagai unsur yang dapat melawan garam alkali dan asam organik di dalam suatu tanaman.Kalsium diserap tanaman dalam bentuk ion Ca2+ . Selain untuk menetralisir PH tanah juga berfungsi sebagai pembentuk dinding sel yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel baru. Tercukupinya kebutuhan kalsium akan menghasilkan tanaman yang tegar. Pada tanaman padi, batangnya menjadi lebih kaku dan tidak mudah rebah.Kalsium juga mendorong terbentuknya buah dan biji yang sempurna.Mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar lebih dini.Memperbaiki ketegaran dan kekahatan tanaman, mempengaruhi pengangkutan air dan hara-hara lain.Diperlukan untuk pemanjangan sel-sel, sintesis protein dan pembelahan sel dan engatur translokasi karbohidrat, kemasaman dan permeabilitas sel.
Unsur Ca diserap dalam bentuk kation divalen Ca2+ . Penyerapan Ca2+ terbatas pada ujung akar: wilayah perakaran muda yang memiliki dinding sel endodermis belum mengalami suberisasi. Ca memasuki pembuluh xilem melalui jalur apoplastik.Pengangkutan menembus membran terbatas, diperlukan pertumbuhan akar terus menerus agar pengambulan Ca mencukupi kebutuhan.Pengangkutan melalui xilem, Ca terbawa oleh aliran air transpirasi.mobilitas lewat floem terbatas.Organisme yang berperan dalam daur hidup atau siklus hidupnya adalah bakteri-bakteri yang terdapat pada bintil akar seperti Rhizobium.
Kekurangan kalsium  dapat meyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, daun muda tampak berkeriput, ujung dan tepinya menjadi kuning, jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mulai mati karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan terhambat.Untuk tanaman kacang tanah menyebabkan terjadinya polong kosong karena buah tidak berkembang.
Siklus geokimia kalsium yang dimungkinkan olehfitur universal bakteri yang terlihat dalam reaksi yang dimediasi biologis dan ditentukan olehkegiatan masyarakat mikroba.Dalam sistem prokariotik kalsium siklus dimulai denganpencemaran batuan, terutama melalui tindakan dari komunitas organotropik organisme.Pelepasan karbon dioksida ke udara dengan tanah aerob organotropik mengarah padapencucian dengan asam karbonat dan soda salinasi. Dibawah kondisi anoxic, kepentinganutama adalah produksi asam organik oleh primer anerob (fermentasi mikroorganisme).Kalsium karbonat ini dipicu anaerob skunder (sulfat Reducers) dan untuk tingkat yang lebihkecil oleh metanogen
B.     Unsur Hara Mikro
Walaupun unsur mikro diperlukan oleh  tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, namun kegunaannya bagi tanaman sangat penting dan sama pentingnya dengan unsur hara makro. Unsur mikro sangat berfungsi sebagai aktivitor sistem enzim atau didalam proses pertumbuhan tanaman seperti fotosintesis dan respirasi. Tujuh macam unsur esensial dalam sebagian besar tanaman dalah besi, mangan, copper, seng, molybdenum, boron dan chlorine. Karena hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, gejala defisiensi tidak dapat dilihat pada tahap pembibitan. Tanaman muda masih memperoleh unsur tersebut dari benih, khususnya benih tanaman yang didapatkan dari pertanaman yang subur tanahnya.Beberapa  unusur hara mikro essensial yang dibutuhkan tanaman antara lain:
1.    Besi ( Fe)
Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma.
Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil). Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom oxidaseAkibat. Selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia, unsur pembentuk enzim tanaman, pembentuk hijau daun, pembentuk karbohidrat, lemak dan protein. Sebagai Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe porfirin.Sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme.Sumber-sumber besi adalah batuan mineral Khlorite dan Biotitdan sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.Kekurangan Fe  menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna. Unsur besi dibutuhkan dalam jumlah sedikit, berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.
Gejala defisiensi besi meliputi klorosis intervenal, dan dalam berbagai kasus daun menjadi berwarna putih. Besi tidak terlau mobil di dalam tanaman, defisiensi ditunjukan pada daun muda, mengarah ke pemberhentian pertumbuhan.Gejala menguning tanaman yang defisiensi besi berkaitan erat dengan penurunan kadar klorofil, sehingga mengikatkan besi dalam beberapa cara dengan sintesis klorofil. Struktur kloropas cenderung menjadi rusak dalam tanaman defisiensi besi, yang kemungkinan besi juga berperan dalam mempertahankan bentuk fisik kloropas.
Kelebihan besi untuk pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
Besi yang berada dalam tanah berasal dari pelapukan Fe-silikat atau Fe-oksida yang menghasilkan kation-kation Fe3+ yang reaktif yang kemudian tereduksi oleh kandungan karbondioksida dalam larutan pelapukan sehingga menjadi kation Fe2+ yang dibutuhkan oleh tanaman. Besi diperlukan untuk fungsi enzim banyak dan sebagai katalis untuk sintesis klorofil. Hal ini penting untuk bagian tumbuh pada tanaman muda. Kekurangan warna daun pucat daun muda diikuti dengan menguningnya daun dan pembuluh daun. Dalam kondisi pH tinggi (basa) besi tidak tersedia bagi tanaman. Aplikasi asam formula besi yang mengandung nutrisi kelat, dinyatakan dalam bentuk larut.
Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Besi atau ferrum biasanya bersimbol Fe. Kelarutan besi tergantung kepada nilai pH dan ketersediaan karbon dioksida. Iron ferro sebagai Fe (OH)2 dapat dilarutkan sampai 100 ppm pada pH 8 dan sampai 10.000 ppm pada pH 7. Dalam ketersediaan karbon dioksida kelarutan ferro carbonate 1 sampai 10 ppm pada pH antara 7 dan 8, meskipun dapat menjadi 100 ppm untuk pH 6 sampai 7. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain mesti disingkir melalui pengurangan kimia. Besi dalam bentuk zat besi amat penting bagi semua organisme, kecuali bagi sebagian kecil bakteria. Tempat huni bakteri besi ini dalam perairan asam dari pabrik bijih logam yang mengandung sulfida logam seperti pirit besi (FeS2). Bakteri melakukan penyediaan asam belerang dan regenerasi dari Fe, komponen ini terpakai pada pelapisan biji logam.


2.    Mangan ( Mn )
Mangan (Mn) merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsur Mn antara lain pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Mangan memiliki fungsi pada tanaman yaitu diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C, berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim dan komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi. Sebagai aktifator berbagai enzim yang berproses dalam perombakan karbohidrat dan metabolisme nitrogen. Mangan bersama dengan besi membantu terbentuknya klorofil,sehingga bisa mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua, syntesa klorofil dan activasi enzyme.
Mangan berasal dari sumber-sumber seperti batuan mineral Pyroluste Mn O2, mineral Rhodonite Mn SiO3, mineral Rhodochrosit Mn CO3 dan sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
Unsur Mangan diserap tanaman dalam bentuk ion mangan (Mn++). Ketersediaan Mn di dalam tanah akan menurun sejalan dengan meningkatnya pH tanah.  Faktor penting dalam pengontolan ketersediaan Mn di dalam tanah adalah pengaturan pH tanah.   Mangan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn. Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat.
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk memanjang. Kekurangan Mn sering terjadi sebagai akibat pemupukan Fe berlebihan sehingga menyebabkan Mn menjadi tidak tersedia.
Siklus mangan ini dapat kita lihat dalam suatu proses produksi fuel gas baru dari sumber karbon padat. Pada siklus mangan ini terdapat empat tahap, antara lain :
1.      Produk carbide yang berasal dari Mn (oksida) dan karbon padat xMn + yC  MnxCy atau, xMnOz + (y+zx)C  MnxCy + xzCO
2.      Produk fuel gas yang berasal dari hydrolysis carbide MnxCy + H2O  H2 + hydrocarbon + xMn(OH)2
3.      Reaksi oksidasi yang spontan dari Mn(OH)­2 menjadi Mn2O3
4.      Regenerasi karbit dari Mn2O3 dan sumber karbon baru.
Kelarutan Mn dalam tanah tergantung pada pH tanah dan keadaan oksidasi-reduksi tanah. Pemasaman tanah meningkatkan kelarutan mangan karena berkurangnya bahan organic yang menjerap mangan. Peningkatan pengangkutan Mn disebabkan oleh kemampuan ferus sulfat untuk mereduksi oksida-oksida mangan bermartabat tinggi menjadi lebih tersedia bagi tanaman. Status Mn tanah dipengaruhi oleh kelengasan tanah, temperature, pH dan bahan organik tanah.
3.      Temabga (Cu)
Cu (Tembaga) merupakan salah satu unsur logam transisi yang berwarna cokelat kemerahan yang nama kimia Cupprum dilambangkan dengan Cu.Unsur hara tembaga diserap akar tanaman dalam betuk kation Cu2+ melalui suatu proses aktif.  Dengan adanya kandungan tembaga ini akan membantu tumbuhan dalam pembentukan klorofil.
Unsur mikro ini adalah aktifator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan.Di dalam tanaman, berperan sebagai katalisator dalam proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, sebagai salah satu elemen dalam proses pembentukan vitamin A. Unsur hara tembaga diserap akar tanaman dalam betuk kation Cu2+ melalui suatu proses aktif.  Dengan adanya kandungan tembaga ini akan membantu tumbuhan dalam pembentukan klorofil.
Difesiensi unsur tersebut adalah pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati. Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat (gum ).Gejala-gejala seperti terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.Organisme yang berperan berupa bakteriyang menguraikan makhluk hidup yang mati tersebut beserta bantuan panas bumi.
Siklus di alam, tembaga masuk kedalam tatanan lingkungan perairan dapat berasal dari peristiwa-peristiwa alamiah dan sebagai efek samping dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia.Secara alamiah, Cu masuk kedalam badan perairan sebagai akibat dari erosi atau pengikisan batuan mineral dan melalui persenyawaan Cu di atmosfir yang dibawa turun oleh air hujan.Kandungan tembaga yang terdapat dalam bebatuan terkikis oleh air hujan.Air hujan ini memecah kandungan tembaga dalam bebatuan dan melarutkan ion tembaga tersebut dalam air.Air yang mengandung tembaga terus mengalir ke sungai, ke sumber-sumber air, dan meresap ke dalam tanah. Didalam tanah yang mengandung tembaga, unsur hara tersebut akan diserap oleh akar tanaman dalam bentuk kation Cu2+ melalui suatu proses aktif. Dengan adanya kandungan tembaga ini akan membantu tumbuhan dalam pembentukan klorofil.kemudian tumbuhan yang mengandung tembaga ini dimakan oleh consumer sehingga tembaga berpindah ke hewan. Tumbuhan dan hewan mati, feses dan urinnya akan terurai menjadi Cu2+. Oleh bakteri, tembaga tersebut akan diubah menjadi tembaga yang dapat diserap oleh tumbuhan. Dan seperti ini akan terus berulang.
4.      Seng ( Zn )
Seng (Zn) adalah unsur hara mikro esensial bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.Keberadaan logam Seng (Zn) dapat berasal dari proses alamiah maupun adisi dari limbah industri dan pertanian. Pada lahan pertanian, seng sangat diperlukan untuk kesuburan tanah.Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA.         Seperti unsur mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadar Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm.
Dalam jumlah yang sangat sedikit berperan mendorong perkembangan pertumbuhan.Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun.Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur.
Gejala defisiensi Zn yaitu klorosis ringan, sedang, berat, berat sekali, nekrosis pada tepi daun atau seluruh bagian daun.Denutrisi pada tanaman, mengakibatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit menjadi rendah, tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar tanaman, mempengaruhi kemampuan berbuah dan produksinya.Gejala pada tanaman berkeping satu (jagung, padi, dan gandum), klorosis terjadi pada tulang-tulang daun yg sejajar dan merah di ujung daun.Gejala pada tanaman berkeping dua (warna hijau terihat kecil pd daun sedang tulang daun masih sama warnanya). Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang atau lemah, malah kalau tanaman tetap tumbuh maka tanaman akan nampak lemah sekali.
5.      Boron
Sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah- buahan. Pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, tepung sari, bunga dan akar. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca). Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.Boron (B) diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk B2O3-..Boron (Bo) dalam tanah terdapat dalam bentuk Datolix Ca (OH)2 BoSiO4 dan Borax Na2 Bo4 O2 10H2O.
Kandungan Boron (B) dalam tanah bervariasi antara 2-100 ppm. Kadar boron yang lebih rendah dari kisaran di atas umumnya terdapat pada tanah yang berasal dari batuan asam, tanah sedimen dari air terutama yang teksturnya kasar dan pada tanah yang kadar bahan organiknya rendah. Boron pada tanh berasal dari bahan induk shale dan batuan pasir kadar B juga rendah, yakni antara 0,28 – 2,0 ppm dan pada tanah kuarsa kadarnya antara 0,1-0,4 ppm. Di dalam tanah, boron terdapat dalam berbagai bentuk senyawa.
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H3BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu (1) senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa organik.  Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah.  Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi.  Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik.
Boron sebagai unsur yang bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman, membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah, selain itu juga perperan dalam pengisapan unsur kalsium dan perkembangan bagian-bagian tanaman yang tumbuh aktif.
Boron mendorong terbentuknya lignin, selulosa, hemiselulosa, dan pektin sehingga mendorong terbentuknya dinding sel yang stabil. Hal ini dikarenakan Boron  memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap seranganhama dan penyakit.
Boron bersifat esensial bagi tumbuhan.  Boron di dalam tanah berasal dari pelapukan Glimer dan Turmalin menjadi asam borat (H3BO3) yang terlarut di larutan tanah.  Dalam bentuk ini juga diserap oleh tanaman dengan mengikuti aliran air menuju akar.  Transportasi boron di dalam pembuluh angkut bergerak mengikuti aliran masa air yang kecepatannya ditentukan oleh kecepatan transpirasi tanaman.
Unsur boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti antara lain: Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepinya.  Jaringan-jaringan daun mati.  Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga pertumbuhan selanjutnya kerdil.  Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam atau cokelat.  Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedangkan pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbi-umbinya kecil-kecil yang terkadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula dengan bagian akar-akarnya.
Kekurangan boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang jelas, misalnya warna buah yang pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti gabus, hal ini disebabkan oleh dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang–ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam ruang sel.Sedangkan kelebihan Boron adalah ujung daun kuning dan mengalami nekrosis.
Selain itu Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan pembesaransel. Laju proses fotosintesis juga akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk di daun.
Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi.  Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik.  Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan Si4+. Proses ini bermula dari masuknya ion B ke dalam kisi kristal dan kemudian terjadi subtitusi isomofrik. Ikatan ini sangat kuat sehingga sukar tercuci oleh air. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Boron yang diserap tanaman akan membentuk senyawa yang tidak dapat ditukar pada dinding sel dan plasma sel, sehingga bersifat tidak mobil.  Karena sifat yang tidak mobil maka boron tidak dapat diretranslokasikan dari
organ tua menuju organ muda.
6.      Molibdenum ( Mo )
Molibdenum adalah logam transisi, molibdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat tinggi. Molybdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran  dengan logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama.Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.Sebagai katalisator dalam mereduksi N.Berfungsi bagi tanaman jeruk dan sayuran, dan secara umum unsur Molibdenum berfungsi dalam penyerapan unsur hara nitrogen, meningkatkan fiksasi Nitrogen, Asimilasi nitrogen, berperan dalam produksi asam amino protein dan sebagai aktifator berbagai jenis enzim.
Unsur (Mo) diserap tanaman dalam bentuk MoO4- dari dalam tanah. Esensi unsur ini: Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pembentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.Molibdenum mempunyai beberapa ion pada pelikan yang mengandungnya. Jika dalam larutan tersedia cukup Ca2+, Pb2+, Cu2+ atau Fe3+ ion-ion molibdat itu akan diendapkan. Ion-ion molibdad akan terserap pada jarah-jarah koloid yang bermuatan positif. Kepekatan Mo dalam air tanah banyak dikendalikan oleh adanya kation Fe3+, Pb2+ dan Ca2+ dalam larutan. Kisaran Mo dalam tanah adalah 0,2 smapai 10 ppm namun umumnya lebih kecil 5 ppm. 
Difisiensi/ Kekurangan Molibdenum:
1.      Menghambat pertumbuhan tanaman
2.      Daun menjadi pucat, mati dan pembentukan bunga terlambat.
3.      Daun menjadi kering dan layu, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit
4.       Pada daun terjadi klorosis pada daun tua kemudian menjalar kedaun muda
7.      Khlor ( Cl )
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan  dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran. Unsur ini dibutuhkan dalam proses fotosintesis, dan berkaitan langsung dengan pengaturan tekanan osmosis di dalam sel tanaman.
Klorin memiliki fungsi yaitu Klorin dalam bentuk Asam klorida (HCl) digunakan pada industri logam sebagai bahan baku ekstraksi. Fungsi klorin dalam Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur.Unsur halogen klorin dalam Kalium klorida (KCl) digunakankan sebagai pupuk tanaman.Manfaat klorin dalam Amoniumklorida (NH4Cl) digunakan sebagai bahan pengisi batu baterai.Fungsi klorin dalam bentuk Natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pengelontang (breaching agent) untuk kain dan kertas.Klorin dalam bentuk CaOCl2/(Ca2+)(Cl-)(ClO-) merupakan bahan utama pembuat serbuk pengelontang atau kapur klor. Klorin dalam Kalsium hipoklorit ([Ca(OCl2)2] digunakan sebagai desifektan dan bahan pemutih. Fungsi klorin dalam bentuk Kalium klorat (KCl) bahan baku pembuat mercon dan korek api.
Klorin dalam bentuk Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).Klorin merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupagas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun.Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering.Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro.Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air drainase.Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk Ca++.
Siklus biogeokimia mengacu pada pergerakan unsur kimia antara hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) bentuk dalam lingkungan.Sumber klorin alami yang seperti kita tahu terdapat pada air laut.Air laut sebagian besar memiliki kandungan klorin yang terdapat pada senyawa NaCl (garam laut).Air laut tersebut dapat menguap dan pada akhirnya kandungan klorin tersebut ikut naik menuju ozon.Kelebihan konsentrat klorin dalam ozon dapat mengakibatkan lapisan ozon khususnya pada lapisan troposfer.Dampak yang dirasakan oleh makhluk hidup pada kasus ini tidak terjadi secara langsung.Hanya dampak radiasi oleh cahaya matahari yang dirasakan karena lapisan troposfer pada ozon sudah terkikis.Mekanisme biologis yang dibawa oleh organisme hidup, seperti konversi fotosintesis CO2 untuk gula, atau konversi dari tanah NH 3 sampai gas N 2 oleh bakteri tanah.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.Faktor-faktor yang berpengaruh adalah intensitas cahaya matahari, aktivitas kehidupan makhluk hidup dan bakteri pengurai.Bakteri pengurai berperan dalam mengurai segala jenis bahan-bahan anorganik maupun organik yang sangat vital peranannya, karena apabila tidak ada bakteri pengurai, bisa dibilang kita hidup dengan sangat tidak terurus. Dan juga bakteri pengurai melepas fospor yang ditangkap oleh tumbuhan yang terjadi pada daur biogeokimia.













BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat didimpulkan bahwa:Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1.      Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen (N), kalsium (Ca), kalium (K), sulfur (S), magnesium (Mg), dan fosfor (P).
2.      Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga(Cu), klor (Cl), dan molybdenum (Mo). Baik makronutrien dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.
B.     Saran
Sebaiknya dalam pembuatan makalah didahului dengan pengamatan lapangan, penelitian, sehingga memiliki hasil yang sesui dengan isi materi.












DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Manfaat Nutrisi Bagi Tanaman. www.myadenium.com.(Diakses pada tanggal 25 Mei 2013).
Anonim.2011. Kesuburan Tanah. http://nasih.wordpress.com. (Diakses pada tanggal 25 Mei 2013).
Anonim.2011. Unsur Hara Dalam Tanah (Makro dan Mikro).http://rioardi. wordpress. com (Diakses pada tanggal 25 Mei 2013).
Anonim. Cara meningkatkan produktivitas sawit. Http://www.Mediaperkebunan.net (29 Mei 2013).
Agustina, Liliek. Nutrisi Tanaman. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1990.
Fadhlihsan. 2012. Fungsi Unsur Hara Bagi Tanaman.http://fadhlihsan.blogspot.com /2012/04/tanda-tanaman-kelebihan-dan-kekurangan.html (Di akses pada tanggal 25 Mei 2013)
Ayuning, dian. 2011. Pengaruh fosfor (p) terhadap proses fisiologi tanaman. Http://dian-ayuning-rakhmawati. blogspot.com (29 Mei 2013).
Lakitan, Benyamin. 2008. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit Radja Grafindo Persada. Jakarta.
Tommy. 2012. Pupuk boron penting untuk produktivitas tanaman. http://bintangpertanian.blogspot.com (29 Mei 2012).