Kamis, 23 Mei 2013

Laporan Genetika



 Drosophila melanogaster
A.  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara Drosophila jantan dan Drosophila betina.
B.  Dasar Teori
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. Lalat buah populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang mudah diamati (Wahab, 2009).
Lalat buah (Drosophila melanogaster) mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya berwarna kuning kecoklatan. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio (Fajar, 2010)
Ciri umum lainnya dari Dhrosophila melanogaster, antara lain :
1. Memiliki mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah
2. Memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang
3. Berukuran kecil antara 3-5 mm (jantan dan betina memiliki ukuran berbeda)
4. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
5. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
Lalat buah merupakan salah satu hewan yang sering digunakan sebagai model percobaan genetika sejak tahun 1910an. Lalat buah berasal dari filum Arthropoda, kelas Insekta, dan Ordo Diptera. Spesies ini di Indonesia dikenal sebagai lalat buah yaitu jenis lalat yang dapat ditemui di sekitar buah-buahan yang mulai membusuk. Selain itu, lalat buah termasuk dalam sub-ordo Cyclophorpha, pengelompokkan lalat yang pada pupanya terdapat kulit instar 3, dan termasuk dalam seri Acaliptra (imago menetas dan keluar dari bagian interior pupanya). Lalat buah yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia adalah lalat ananasae, kikawai, malerkotliana, repleta, hypocausta, dan imigran  (Wildan Yatim, 1996).
Menurut (Suryo, 2010) Lalat buah banyak digunakan dalam penelitian Genetika karna lalat memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1.      Mudah dipelihara pada media makanan yang sederhana, pada suhu kama dan didalam botol susu berukuran sedang.
2.      Mempunyai siklus hidup pendek (hanya kira-kira 2 minggu) sehingga dalam waktu satu tahun dapat diperoleh 25generasi.
3.      Mempunyai tanda-tanda kelamin sekunder yang mudah dibedakan. Lalat betina lebih besar dari pada lalat jantan, ujung abdomen meruncing dan pada abdomen terdapat garis-garis hitam melintang. Lalat jantan lebih kecil, ujung abdomen tumpul berwarna kehitam-hitaman dan pada abdomen terdapat sedikit garis-garis hitam melintang.
4.      Hanya mempunyai 8 kromosom saja, sehingga mudah menghitungnya.
C.  Metode Praktikum
1.      Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop binokuler, pinset, dan gelas arloji.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alkohol, Drosophila jantan dan Drosophila betina.
2.      Cara Kerja
Adapun metode praktikum pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Membius Drosophila jantan dan betina  dengan alkohol
3.      Meletakkan Drosophila  jantan dan betina di atas gelas arloji
4.      Mengamati di bawah mikroskop binokuler
5.      Menggambar morfologinya, bagian seluruh tubuh, abdomen dan kaki pada Drosophila jantan dan betina serta memberi keterangan
6.      Membuat analisis dan kesimpulannya
3.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini yaiti :
Hari/ Tanggal    : Rabu/ 9 Jannuari 2013
Pukul                : 09.00 – 11.00 WITA
Tempat             : Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan  Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
 Samata-Gowa.
D.  Hasil pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Drosophila sp jantan
a.       Gambar keseluruhan
Keterangan:
1.      Cepal
2.      Thorax
3.      Sayap
4.      Abdomen
5.      Sekom
6.      Kaki metathorax
7.      Kaki mesothorax
8.      Kaki prothorax
9.      Mata faset

b.      Gambar abdomen
Keterangan:
1.      Sekom




c.       Gambar kaki depan
Keterangan:
1.      Sekom
2.      Femur
3.      Koksa
4.      Tarsus
5.      Tibia



2.    Drosophila sp betina
a.       Gambar keseluruhan
Keterangan:
1.      Cepal
2.      Thorax
3.      Sayap
4.      Abdomen
5.      Segmen
6.      Kaki prothorax
7.      Kaki mesothorax
8.      Kaki prothorax
9.      Mata faset


b.      Gambar abdomen
Keterangan:
1.      Segmen




c.       Gambar Kaki depan
Keterangan:
1.      Femur
2.      Tibia
3.      Tarsus






E.  Pembahasan
Pada praktikum ini, Drosophila jantan saat diamati dibawah mikroskop ditemukan sisir kelamin dan 3 buah ruas abdomen, sedangkan pada betina ditemukan 6 ruas abdomen tidak ditemukan sisir kelamin. Hal ini sesuai dengan literatur yaitu pada Drosophila lalat jantan dapat dengan mudah dibedakan dari lalat betina dengan melihat kaki depannya, alat kelaminnya dan ujung abdomennya maupun bentuk abdomennya.
Morfologi Drosophila secara keseluruhan memiliki ciri-ciri yaitu: lalat buah memiliki sepasang mata faset  berwarna merah, sayap pada lalat buah jumlahnya sepasang dengan bentuk jala, tubuhnya terdiri atas 3 bagian utama, yaitu cephal, toraks dan abdomen. Memiliki sepasang antena, dan memiliki mulut dengan tipe mulut penjilat. Drosophila sp jantan memiliki abdomen/perut yang ujungnya agak tumpul dan tampak lebih kecil. Sedangkan Drosophila sp betina memiliki abdomen yang lebih besar dan meruncing. Pada abdomen antara jantan dan betina pada Drosophila sp tampak adanya perbedaan. Abdomen jantan ini berwarna sedangkan pada betina tidak. Pada Drosophila sp jantan terdapat 3 segmen sedangkan pada Drosophila sp betina terdapat 6 segmen. Bentuk kaki Drosophila sp terdapat 3 bagian yaitu femur, tibia, tarsus dan terlihat adanya rambut sisir pada permukaan kakinya. Drosophila jantan umumnya berwarna sedikit lebih gelap bila dibandingkan dengan yang betina. Sisir kelamin pada hewan jantan berguna untuk membantu kopulasi.
Adapun klasifikasi dari lalat buah yaitu:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Antrophoda
Classis             : Insecta
Ordo                : Diptera
Familia : Drosophilidae
Genus              : Drosophila
Species            : Drosophila melanogaster (Zarzen, 2010).
Drosophila melanogaster memiliki cepal, thorax, kaki prothorax, kaki mesothorax, kaki metathorax, sayap, abdomen, mata faset dan segmen untuk betina dan sekom untuk jantan. Secara morfologi Drosophila melanogaster jantan dan betina dapat dibedakan dengan parameter-parameter sebagai berikut:
1.      Jantan
a.       Ukuran tubuh lebih kecil
b.      Memiliki 3 ruas abdomen
c.       Memiliki sisir kelamin/sex comb
d.      Ujung abdomen tumpul
e.       Sayap lebih pendek dari sayap betina
2.      Betina
a.       Ukuran tubuh lebih besar
b.      Memiliki 6 ruas abdomen
c.       Tidak memiliki sisir kelamin
d.      Ujung abdomen runcing
e.       Sayap lebih panjang dari sayap jantan
F.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah pada praktikum ini yaitu pada Drosophila melanogaster meubuh pada memiliki morfologi yang terdiri: caput/kepala, thoraks/dada, dan abdomen/perut. Bentuk ukuran tubuh Drosophila sp betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan Drosophila melanogaster jantan. Bagian abdomen (perut) Drosophila melanogaster betina terdapat garis-garis hitam yang tebal pada bagian dorsal hingga ujung abdomen. Bagian abdomen Drosophila melanogaster jantan juga terdapat pola garis hitam yang tebal di sepanjang abdomen bagian dorsal, akan tetapi garis hitam di bagian ujung abdomennya berfusi. Bagian ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lancip, kecuali ketika sedang dipenuhi telur-telur, sedangkan ujung abdomen Drosophila melanogaster jantan membulat dan tumpul. Khusus Drosophila melanogaster jantan terdapat karakter khusus berupa sex comb yaitu kira-kira 10 bulu berwarna gelap yang terletak di tarsal pertama pada kaki depannya. Sex comb adalah ciri utama Drosophila melanogaster jantan. Sex comb dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis kelamin lalat buah pada dua jam pertama setelah lalat tersebut menetas, ketika bentuk dan pigmentasi lalat tersebut belum berkembang sempurna.
G. Daftar Pustaka
Abdul, Wahab. Drosophila melanogaster. http://id.wikipedia. org/wiki/kategori: rintisan_ berbentuk_serangga (Diakses pada tanggal 09 Jannuari 2013).

Addana, Fajar. Pengamatan Drosophila Melanogaster .http://addanaupdate. .com /2010/06/ laporan-gene-2.html (Diakses Pada Tanggal 09 Jannuari 2013).

Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2010.
Wildan, Yatim.  Genetika. Bandung : Penerbit Tarsito, 1996.
Zarzen. Laporan Genetika.  http://zarzen.wordpress.com/2010/018/laporan- (Di akses pada tanggal 09 Jannuari 2013).

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - DRMCD
    Borgata Hotel Casino & Spa 춘천 출장샵 · 4.5/5 · 충주 출장마사지 4.5/5 경산 출장안마 · 4.5/5 하남 출장마사지 · 4.5/5 · 4.5/5 · 4.5/5 · 3.5/5 · 2.5/5 군산 출장샵 · 1.5/5 · 1.5/5

    BalasHapus