A.
Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini
yaitu untuk mengrtahui cara pembuatan VCO (Virgin
Coconut Oil).
B.
Dasar
Teori
Kelapa
merupakan salah satu dari sekian banyak biji tanaman yang dapat digunakan dalam
pembuatan minyak. Minyak yang terbuat dari kelapa banyak digunakan masyarakat
sebagai minyak goreng. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional dilakukan
dengan pemanasan pada suhu tinggi. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional
ini banyak menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan yang tinggi dapat
mengubah struktur minyak serta
menghasilkan warna minyak kurang baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode
pembuatan minyak kelapa yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut
diatas. Metode ini didasarkan pada penemuan biotekhnologi sederhana, yaitu
penggunaan Saccharomyces sp untuk
memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosperm
biji kelapa. Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa dengan
menggunakan ragi atau pembuatan minyak kelapa
secara fermentasi (virgin oil) (Dewhy, 2011).
Fermentasi pada umumnya adalah
seperangkat proses yang di dalamnya terdapat mikroba yang dibiakan dalam suatu fermentor. Fermentor atau alat
untuk melakukan fermentasi adalah suatu tangki atau tong biasa yang berisi
mikroba dalam medium bahan makanan. Fermentasi cara klasik berlangsung dalam
suasana aerob (tanpa oksigen). Namun, sekarang banyak reaksi fermentasi yang
menggunakan oksigen sehingga proses berlangsung dalam suasana aerob. Produk
fermentasidapat berada di dalam sel atau digetahkan ke medium di sekitar sel
(Deden, 2002).
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar
dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia.
Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki
keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna
(bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO
telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya
tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut
ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan
sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta
mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan
energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di dalam tubuh sebagai
energi, kolesterol, dan lemak (Rohman, 2009).
C.
Metode
Praktikum
Adapun metode
praktikum pada percobaan ini yaitu:
1.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum
ini adalah sebagai berikut:
Hari/ tanggal :Senin/ 29 April 2013
Pukul :13.00
– 15.00 WITA
Tempat :Laboratorium
Basic Lantai I
Fakultas Sain dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan
yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah blender, botol plastik, baskom, tapisan, sendok nasi, kapas,
dan gelas kimia.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah kelapa 5 butir, dan air.
3.
Cara kerja
Adapun cara kerja pada
praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Memarut
kelapa dan mencampur hasil parutan dengan air
b. Melakukan
pemerasan sebanyak 3 kali, hingga semua santan dari kelapa terambil.
c. Melakukan
pemisahan antara santan dengan air selama 15-30 menit.
d. Mengeluarkan
air pada selang pengeluaran yang ada pada perangkat VCO
e. Memikser
santan kental yang tertampung dengan kecepatan 1500 rpm selama 15-30 menit.
f. Mendiamkan
santan selama 8-24 jam sampai terbentuk minyak murni atau VCO.
g. Melakukan
penyaringan sebanyak 3 kali dengan tujuan minyak yang diperoleh steril dan
lebih jernih.
h. Melakukan
pengemasan.
D.
Hasil
Pengamatan
1. Hasil
pengamatan
Adapun hasil pengamatan
pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Setelah
di blender
Santan
kelapa
|
Keterangan
|
|
1. Lapisan
atas berwarna putih
2. Lapisan
tengan berupa minyak murni (VCO)
3. Lapisan
bawah berupa air
|
b. Setelah
didiamkan
Minyak
VCO
|
|
|
Bening dan berbau khas kelapa
|
2. Pembahasan
Pada
praktikum Biologi Terapan kali ini kami telah membuat VCO (Virgin Coconut Oil)
dengan proses pembuatan VCO secara fermentasi. Pada proses fermentasi ini dapat
menggunakan mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah protein yang
berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara
baik. Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti mampu mengekstraksi
minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi
pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat
dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang
digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel. Pembentukan asam laktat
dari karbohidrat menyebabkan penurunan pH substrat, sehingga dapat menyebabkan
protein yang juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami denaturasi dan
penggumpalan.
Pemisahan
krim santan yang telah dilakukan pada proses pembuatan VCO secara fermentasi
memperlihatkan hasil yang sesuai harapan, dimana terbukti 3 lapisan yaitu
lapisan atas berupa blondo (warna putih), lapisan tengah berupa minyak murni
(VCO) dan lapisan bawah berupa air. Berdasarkan data hasil penelitian
menunjukkan volume VCO (ml) hasil fermentasi menunjukkan hasil. Dari percobaan ini dapat menunjukkan bahwa suhu merupakan
salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya
reaksi hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan
gliserol yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba
yang tumbuh pada bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini
mengakibatkan ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak
tersebut.
Hasil penelitian menunnjukkan bahwa kondisi fisik VCO menghasilkan
minyak yang berwarna bening (color less/white water) dan berbau harum khas
kelapa. Dimana perbedaan utama VCO dengan minyak
kelapa biasa terletak pada warna, rasa (taste) dan bau (scent). Minyak kelapa
murni memilik sifat bening seperti air basah, tidak berbau (color less),
mempertahankan bau dan rasa khas kelapa segar. Warna minyak yang terbentuk
disebabkan karena tidak adanya pemanasan, karena selama proses pemanasan
menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis
dan oksidasi yang akan berpengaruh pada warna minyak.
3.
Anggaran Dana
Adapun anggaran dana pada
praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
|
Nama bahan
|
Jumlah
|
Harga
|
1
|
Kelapa
|
5 Buah
|
Rp. 25. 000
|
2
|
Baskom
|
1 Buah
|
Rp. 7000
|
3
|
Tapisan
|
1 Buah
|
Rp. 5000
|
4
|
Sendok nasi
|
1 Buah
|
Rp. 3000
|
Total
|
Rp. 40. 000
|
E. Kesimpulan
dan Saran
Adapun
kesimpulan dan saran pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada
praktikum ini yaitu VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua
segar sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan
terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat. Dalam percobaan ini dapat terlihat bahwa kesterilan pada proses
pembuatan dan suhu berpengaruh terhadap keberhasilan pembuatan VCO.
2.
Saran
Adapun
saran pada praktikum kali ini yaitu para praktikan lebih hati-hati dalam
melakukan percobaan tersebut agar memperoleh hasil yang maksimal.
Daftar Pustaka
Dewhy Ardnyfor Puspa. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). http://
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CEMQFjAC&url=http%3A%2F%2Fparkyongyoo.files.wordpress.com%2F2012%2F04%2Fpembuatan-virgin-oil-vco.doc&ei=
Qz2GUbL8Bc WJ rQfb1YDIBg&usg =AFQjCNFP eo3esuT173F
xdRhycFWcBR9_Gg&bvm=bv.45960087,d.bmk (Diakses pada tanggal 30 April 2013).
Dinata, Indra Deden. Bioteknologi.
Jakarta: EGC, 2002.
Rohman, Alfi. Pembuatan Virgin Coconut Oil. http://
kirsman25bdg. blogspot.com/ (Diakses pada tanggal 1 Mei 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar